Bloody Prologue

A blog from ironic and pathetic girls who just want the genuine truth of the world. No more lies! Keep Hip Hop and Rock n Roll!

Kamis, 01 Juli 2010

Gerah Dan Muak

Aku renggangkan sedikit tubuhku dan mencoba rileks dengan sempurna.
Tak bisa santai, aku mencoba membelalakkan mataku lebar-lebar
Biar aku bisa terpejam perlahan dan tidur akibat kelelahan
Ternyata aku tidak bisa tidur dengan sempurna, susah sekali
Mengapa untuk tidur saja begitu susah dan menyakitkan?
Apakah karena kalutnya pikiranku hingga terjaga terus sepanjang waktu?
Tak bisa bayangkan jika masalah ini terus meracuni pikiranku,
hingga buat aku tidur saja sudah cukup menderita seperti gulungan neraka
Cukup sudah! Aku ingin tidur saja, mengapa begitu susah sih?
Tak ada kerjaan saja! Membuang2 waktu percuma tanpa hasil!

Sungguh beban ini terasa berat sekali,
sehingga membuat kedua pelupuk mataku terangkat tanpa henti.
Bukannya melelahkan badan untuk mengantuk, malah terjaga terus.
Beban bangsat, sekarang pergilah dari sisiku dan jangan mendekat!
Atau, aku nekad untuk mencari pembenaran kenapa kau harus minggat!
Tak mungkin kau akan beranjak, karena kau sendiri tanpa jejak!
Jejaknya sendiri tak terlacak oleh seluruh pengindraanku yang fana ini.
Saking tak terlacaknya, untuk mengetahui tempat beban ini merana.

Layunya semangatku tanpa sebab konkrit dan meranggas pelan.
Retak-retak sudah refleksi diri bagai tembok rumah tua.
Pandanganku terus terpampang di sebuah cermin kepribadian.
Pandanganku melayang pada realita yang tak kumengerti.
Pandanganku menerobos semak-semak masalah,
yang semakin lama semakin berakar lebat dan petaka berbuah.

Kurus kering tubuh cungkringku.
Sama seperti daun layu yang baru kupungut
dari taman tanpa bunga indah nan subur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar