Bloody Prologue

A blog from ironic and pathetic girls who just want the genuine truth of the world. No more lies! Keep Hip Hop and Rock n Roll!

Sabtu, 29 Mei 2010

Darah Sebagai Kesaksian

Lapangkanlah dadamu, sayang, lapangkanlah dadamu dengan bidang.
Jangan kau kerutkan kembali, jangan sekali-kali.
Jangan kau pernah menyebut tanda kesetiaan, jangan pernah.
Setiakanlah pandanganmu padaku, setiakan hanya untukku.
Tebarkan pesona jingga kepada orang tertentu, aku harap itu aku.
Jangan semai pesona nila pada orang lain, atau kau akan merasa lain.

Wahai pujangga gadunganku, jangan sampai kau berani bersilang pedang denganku.
Apalagi bersilang pedang dengan petarung hati yang lain.
Pertarungan ini tak akan bisa kita menangkan sepenuhnya.
Sudah ada yang mengatur jalannya pertandingan di dekat urat nadi ini.
Bahkan dari atas langiut nan gelap dan menakjubkan ini
Lawan aku dengan sungguh2, atau tinggalkan saja semua ini.
Karena pertarungan hati lambat laun membuatku jengah parah.
Tanya saja pada jantungku yang berdegup kencang dan setiap bulir keringat yang menetes

Tapi, suatu keanehan terjadi secepat kilat
Pedang itu tiba2 menusukku, dalam sekali.
Tanpa petarung, kau disana tersenyum memandangku.
Aku curiga kaulah yang menghujamkan pedang secara diam2.

Darahku mengalir menuju sungai keabadian...
Melintasi kastil dan barak2 tegak yang kumuh dan kusam itu,
termakan zaman dan menjadi saksi bisu kekejaman sejarah.
Begitu pula dengan hatiku ini.
Darah sebagai kesaksian untuk apa yang aku rasakan saat ini.

Senin, 24 Mei 2010

Anas Urbaningrum, My New Favorite Ketua Umum Partai Demokrat

Teman2, tadi sore aku kan nonton berita tuh di Metro TV pas jam 5-6 an lah. Mereka yang terdiri dari pakar politik yang kompeten dan lagi membahas soal pemilihan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Aku sih sebenarnya gak nonton dari awal sih. Maklum baru bangun jam 5-an, itupun masih lemes naudzubillah mindzalik. Nah, berhubung mama lagi baik2nya nyetel Metro TV buat aku (I love Metro TV so much more than fucking SCTV and its alay programs), di Metro TV ditampilkan acara Breaking News gitu yang dateng bersamaan dengan acara Just Alvin. So, acara Just Alvin dibatalkan deh!

Di Metro TV kira2 ada 3 orang ditambah 1 presenternya (ya iyalah secara presenter cukup 1 orang, gak usah kebanyakan) membahas hal itu dengan tema "Senjakala Politik SBY". Aku gak begitu nangkep maksud dari pembicaraan itu apa. Yang jelas rasa ngantuknya masih ngalahin kemampuan berpikir analitikalku. Susah ya jadi cewek pemales.
Back to the topic, waktu aku lihat itu tema pembicaraan , kontan aku langsung berpikir, "Apa sih salahnya Anas Urbaningrum sampe2 orang2 tega mempermasalahkan keberadaannya. Bukannya si Anas orangnya baik banget, sopan santun, berwibawa, kritis, latar belakang pendidikannya bagus, suka bikin karya2 ilmiah dan problema politik dewasa ini, selama ini dia bekerja di PD dengan segala kapabilitas yang telah dimilikinya? Apa sih yang bikin pemilihannya disangkutpautkan sama Pak SBY? Maksud mereka apa sih? Mau ditonjok lu2 pade sama gue? Jiah bahasanya jadi kasar gini!"

Maaf, aku copas sedikit profil Anas Urbaningrum sebelum membahas soal ini lebih lanjut.

Anas Urbaningrum (akrab disapa Bung Anas), lahir di Blitar 15 Juli 1969. Setelah selesai mengikuti studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, 1992, Bung Anas melanjutkan studi Magister Sains Ilmu Politik UI, 2000. Saat ini, Bung Anas sedang mengikuti Program Doktor Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Pekerjaan dan Pengalaman:

  • Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Periode 2009-2014
  • Pimpinan Kolektif Nasional KAHMI, 2009
  • Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, 2006-sekarang
  • Ketua DPP Partai Demokrat, 2005-sekarang
  • Anggota KPU Periode 2001-2005
  • Anggota Tim Seleksi Parpol Peserta pemilu 1999 (tim 11), 1999
  • Anggota Tim Revisi UU Politik (tim 7), 1998
  • Ketua Umum PB HMI Periode 1997-1999

Keluarga:

Athiyyah Laila (istri), Akmal Naseery (anak), Aqeela Nawal Fathina (anak), Aqeel Najih Enayat (anak), Aisara Najma Waleefa (anak)

Buku dan Karya Ilmiah:

  • Bukan Sekadar Presiden, 2009
  • Takdir Demokrasi, 2009
  • Menjemput Pemilu 2009, Jakarta : Yayasan Politika, 2008
  • Melamar Demokrasi, Jakarta : Republika, 2004
  • Islamo-demokrasi : Pemikiran Nurcholish Madjid, Jakarta : Republika, 2004
  • Pemilu Orang Biasa, Jakarta : Republika, 2004
  • Ranjau-Ranjau Reformasi : Potret Konflik Politik Pasca Jatuhnya Soeharto, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1999.
  • Jangan Mati Reformasi, Jakarta : Yayasan Cita Mandiri Indonesia, 1999.
  • Menuju Masyarakat Madani : Pilar dan Agenda Pembaruan, Jakarta : Yarsif Watampone, 1997.

Penghargaan :

Bintang Jasa Utama dari Presiden RI, tahun 1999.


Gitu deh deskripsi dari dia.

Nah, Anas Urbaningrum dianggap oleh sebagian ahli politik atau politisi memudarkan pengaruh dan citra SBY tuh. Nah, mulai di bagian situ aku kurang setuju. Tapi mereka ngoceh (jiah, ngoceh. Ngomong kalee) lagi. Politik pencitraan, politik pencitraan, cuma masalah itu yang aku denger. Ternyata Anas sama sekali gak bersalah dalam hal ini, SBY pun demikian. Yang salah tuh sebenernya manuver politik dari Andi Malarangeng. Tahu sendiri kan Andi Malarangeng itu sosok yang aku anggap kayak musang ---- licay aka lincah dan alay politiknya, terlalu ekspresif, terus sok2an ngerasa deket sama Cikeas (padahal sebenernya SBY bersikap biasa2 aja tuh sama semua anggota partainya. Yeee, Andi salah lagi), kalo ngomong kurang begitu dijaga kataku sih. Setiap orang pasti punya penilaian yang berbeda2 sm orang satu ini =_=" ----

Sebaliknya, buat Anas Urbaningrum yang notabene bener cara berpolitiknya. Menurut tayangan TV yang aku simak, Anas Urbaningrum dan Marzuki Alie berusaha memperoleh suara dari DPC-2nya dulu, bagian bawah atau akar dari partai sebelum merengkuh suara kepada hirearki tertinggi. Beda suara mereka aja "cuma" selisih 32 --- unggulan si Anas, info---. Cara mereka yang memperoleh suara dari satu DPC ke DPC lain dinamakan Point To Point Approachment, dan terbukti ampuh untuk merangkul golongan partai dari semua lapisan dan kalangan.

Hal itu yang tidak dilakukan sama Bang Andi nih. Dia cara memperoleh suaranya jor2an banget seolah2 dia deket sama orang2 Cikeas, mengklaim udah dapet restu dari SBY dan Edi baskoro (anaknya SBY) lah, dan kayak mau jadi caleg atau capres aja. Huft, sebel sama orang itu! Mana di salah satu tayangan TV, aku lihat dia punya bus yang bergambar dirinya. Hoeks banget deh! Kayak yang mau ngapain aja punya citra diri terlalu tinggi. Hallo.... istilahnya, lo cuma dipilih sama orang2 partai. Masa sih mau dipilih sama rakyat se-Indonesia, think twice bang!

Yah, hasilnya si Anas yang kepilih gara2 menang kepribadian sama kepintarannya dalam mengolah politik. Bener strateginya. Pesen buat bung Andi, jadi orang jangan sombong dong! Situ yang salah strategi gak merangkul golongan bawah. Ibaratnya tanaman, pola perangkulan si Anas dan Marzuki itu kayak pohon yang akarnya melesak dalam ke bawah tanah dan kuat pertumbuhannya. Kalo Andi M kayak pohon yang lebat daunnya tapi gak kuat perakarannya.

Jia you buat ketum baru Partai Demokrat! Kami sebagai bangsa Indonesia berharap kehadiran anda bisa membawa angin segar, perubahan bagi kondisi partai sekarang, dan memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Amin!

That's all my blog. Hope you'll see my blog for more.

Sayap Yang Patah

Sayap....
Menyimpan berjuta bulu yang indah.
Ada bulu kecil dan bulu besar
Eklektik namun terkesan jauh dari kebusukan.
Jarak yang jauh dan melelahkan bisa diatasinya.
Hanya saja tak semua sayap bisa terbang
Seperti diriku yang kehilangan terbang tinggi

Patah....
Patah terus patah dalam kehancuran
Berdarah dan mengucurkan sejuta keputusasaan
Sayapku hanya bisa menggelepar penuh derita
Sakit sekali, perih sekali, nyeri sekali
Sampai akum menangis meratapi patahna sayapku
Kurenggut potongan puzzle sayapku,
lalu kucoba untuk menyusunnya kembali.

Tapi apa daya....
Aku hanya bisa gemetar, tanganku tak bisa menata sayapku kembali
Tertatih2 aku berjalan ribuan kilometer jauhnya
Untuk mencari tempat istirahat yang menyenangkan
Demi memulihkan sayapku yang terus melemah
Mengaduh kesakitan, gema yang membalas kesengsaraanku.

Tuhan....
Tolong aku, pulihkan kembali sayapku
Aku ingin terbang, tidak apa bisa terbang rendah saja.
Yang penting rasa sakit ini berakhir
Dengan penuh keceriaan yang sudah memudar.

Memudar dari segalanya.

Minggu, 23 Mei 2010

Nobody Likes Me, But Everyone Can't Hate Me

Horeee, udah sekian lama aku gak bergelut ke dunia per-"blog"-an. Kangen eum!

Mau cerita2 banyak hal semenjak gak aktif dalam dunia blog, apakah itu? Yang buatnya juga bingung. Kayak istilah dalam Opera Van Java -----
-------- Di sana Gunung, disini gunung
Di tengah2 Pulau Jawa
Yang mainnya bingung, lah dalangnya lebih bingung (lagi)
Yang penting bisa ketawa
YaEEEEEEEEEEEEE!!!!!!

Hm, cuma mau sekadar update kegiatan yang gak penting nih.
Contohnya : 1. Tidur setiap jam 3 pagi, (ahayyyyyy) berubah jadi kalong penghisap energi orang2 yang masih tidur atau yang lagi OL.
2. Makan cuma 2x sehari, itupun makannya sedikit doang. Sisanya minum sepuas2nya. Jadi tong atau ember maksudnya. Nampung air mulu sih kerjaannya.
3. Solat, walaupun secara gak munafik jarang dilakuin.
4. Tetep pergi ke tempat bimbel walaupun secara resmi aku udah keterima di UI jurusan Ilmu Hukum. Huh, kata papa mama biar aku tetep punya temen, otaknya diisi dengan ilmu pengetahuan terutama mata pelajaran MTK yang kata ortu masih dipake di perguruan tinggi (capek deh...!), dan ngisi waktu luang biar gak internetan terus.
5. Buang hajat (everybody do that)
6. Surfing internet sambil memperdalam ilmu supranatural (dari kecil emang hobi sama hal2 kayak ginian)
7. Nongkrong2 gak jelas di depan rumah sama tetangga.
8. Akhir2 ini aku malas jalan2. Entah aku mau jalan2 kalo ada maunya.
dLL.

Gitu aja sih update gak pentingnya. Yang penting agan2 semua udah pada nyimak. Hehehe!

Barter cendol dong...! EMANG KASKUS APA BISA BARTER2AN CENDOL!
THIS IS ADD MY BEER's BLOG.

Ttd,
Add My Beer aka Adelia "DJ Ad3Lz" Tiarasany

Sedikit tambahan. You'll be happy by listening to this awesome album. Emang udah agak lama sih tanggal maupun tahun rilisnya.
http://www.indieshow.biz/2009/12/homicide-nekrophone-dayz.html Yey!